Demo DPR 25 Agustus 2025 Gelombang Protes Menentang Tunjangan Fantastis Bernuansa Kericuhan
Demo DPR 25 Agustus 2025, Jakarta kembali menyaksikan aksi demonstrasi besar-besaran di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan. Aksi yang semula di mulai secara damai ini berubah ricuh dan melibatkan ribuan orang dari berbagai elemen masyarakat, memicu kerusakan fasilitas publik dan gangguan transportasi massal.
Latar Belakang dan Pemicu Aksi
Pemicunya adalah laporan tunjangan perumahan anggota DPR mencapai Rp 50 juta per bulan, yang di nilai sangat tidak peka terhadap kondisi ekonomi rakyat yang tengah bergulat dengan kesulitan hidup. Anggaran tersebut menimbulkan kemarahan publik, terutama karena jauh di atas upah rata-rata seorang pekerja misalnya, di wilayah miskin yang hanya berkisar beberapa juta rupiah per bulan.
Tuntutan Massa
Kelompok-kelompok mahasiswa dan masyarakat sipil menyampaikan tuntutan keras, antara lain:
-
Membubarkan DPR,
-
Menghapus gaji dan tunjangan anggota DPR,
-
Segera sahkan RUU Perampasan Aset,
-
Melengserkan Puan Maharani dari jabatan Ketua DPR,
-
Bahkan, ada seruan menghentikan proyek penulisan ulang sejarah yang di gagas Menbud Fadli Zon dan menangkapnya karena menyangkal tragedi 1998.
Kronologi Demonstrasi dan Kericuhan
Aksi di mulai sekitar pukul 09.30 WIB, dengan massa yang kian membludak tanpa terstruktur lewat mobil komando. Kemacetan segera melanda kawasan Senayan. Polisi mengerahkan barikade beton dan melumuri pagar besi dengan oli untuk mempersempit akses.
Ketegangan meningkat saat massa melempari batu dan botol, serta mencoba menerobos barikade di pintu utama dan menuju area Slipi sekitar 12.40 WIB. Aparat merespons dengan water cannon dan gas air mata, tetapi massa tetap melanjutkan gesekan termasuk membakar pos polisi di kawasan Pejompongan hingga malam hari.
Kericuhan merembet hingga jalan tol dan jalur KRL sehingga tol dalam kota dan Stasiun Palmerah-Tanah Abang di tutup, mengakibatkan gangguan parah pada layanan publik dan kendaraan umum.
Penangkapan dan Korban
Polisi menangkapi 351 orang, termasuk 196 anak di bawah umur dan 155 orang dewasa, dengan alasan ikut merusak fasilitas dan menyerang petugas. Selain itu, tersebar video di media sosial yang mengklaim adanya korban demonstran luka-luka akibat aksi represif polis. Meski belum ada konfirmasi resmi.
Respon DPR dan Aparat
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan DPR siap melakukan introspeksi dan menerima aspirasi secara tertib, serta telah menunjuk perwakilan untuk berdialog dengan para pendemo. Sementara itu, police chief Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, meminta massa tetap damai dan tidak terprovokasi hoaks serta menegaskan pendekatan pengamanan yang humanis.
Reaksi Media Internasional
Beberapa media internasional seperti Reuters, AP, dan The Guardian menyoroti protes tersebut sebagai bentuk kemarahan publik. Yang lebih luas terhadap elit pemerintahan, ketimpangan gaji, dan kekhawatiran meningkatnya peran militer dalam kehidupan sipil di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Mereka mencatat simbol seperti bendera “One Piece” menyebar di kalangan demonstran sebagai representasi perlawan terhadap kebijakan pemerintah.
Baca juga: DJ Panda di Ambang Kehancuran Karier Long List Klub
Demo 25 Agustus 2025 mencerminkan ketegangan antara pemerintah dan publik di tengah tekanan ekonomi dan reformasi struktural. Aksi ini membuka peluang dialog, tetapi juga menunjukkan bahaya eskalasi jika aspirasi tidak di dengar dengan baik.